Sleep paralysis / gangguan tidur

Apa itu Sleep Paralysis?, Gangguan Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Sleep paralysis adalah gangguan tidur yang cukup umum, di mana seseorang mengalami kelumpuhan sementara saat tertidur atau saat bangun tidur.

Pernahkah Anda terbangun dalam keadaan sadar, tetapi tidak bisa bergerak atau berbicara? Fenomena ini dikenal sebagai sleep paralysis, atau dalam bahasa Indonesia disebut “ketindihan”. Sleep paralysis adalah gangguan tidur yang cukup umum, di mana seseorang mengalami kelumpuhan sementara saat tertidur atau saat bangun tidur.

Gejala Sleep Paralysis

Sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang mengalami kelumpuhan sementara saat bangun atau tertidur. Kelumpuhan ini biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga menit, dan dapat disertai dengan berbagai gejala lain, seperti berikut.

Halusinasi yang Sering Terjadi

Orang dengan sleep paralysis sering mengalami halusinasi visual, pendengaran, atau taktil. Halusinasi ini dapat berupa bayangan orang atau hewan, suara-suara aneh, atau sensasi disentuh. Contohnya, Anda mungkin melihat sosok bayangan di sudut ruangan, mendengar suara bisikan, atau merasakan sensasi seperti ada yang duduk di atas dada Anda.

Kesulitan Bernapas dan Bergerak

Saat sleep paralysis, Anda mungkin merasa sesak napas dan tidak dapat bergerak sama sekali. Anda mungkin merasa tertekan dan tidak dapat mengangkat tangan atau kaki.

Rasa Takut dan Cemas

Keadaan tidak berdaya ini dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan yang luar biasa. Anda mungkin merasa panik dan ketakutan, dan berpikir bahwa Anda sedang sekarat.

Durasi dan Frekuensi Sleep Paralysis

Episode sleep paralysis biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Gangguan tidur ini dapat terjadi sekali seumur hidup, atau sering terjadi, bahkan beberapa kali dalam semalam.

Penyebab Sleep Paralysis

Penyebab pasti sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan tidur ini, diantaranya yaitu:

Kurang Tidur

Kurang tidur merupakan salah satu faktor utama yang memicu gangguan tidur ini. Contohnya, jika Anda begadang semalaman untuk menyelesaikan tugas, Anda berisiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur ini.

Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat meningkatkan risiko kelumpuhan tidur. Contohnya, jika Anda sedang menghadapi banyak masalah di pekerjaan atau di kehidupan pribadi, Anda berisiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur ini. Anda juga dapat memberi self reward hadiah kesukaan untuk meredakan stress

Gangguan Tidur Lainnya

Orang dengan gangguan tidur lain seperti narkolepsi dan sleep apnea lebih berisiko mengalami kelumpuhan tidur. Contohnya, orang dengan narkolepsi sering mengalami gangguan tidur ini di siang hari. Anda dapat membeli hampers yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, seperti seprai dan sarung bantal yang nyaman.

Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat-obatan, seperti antidepresan dan obat-obatan terlarang, dapat menyebabkan kelumpuhan tidur sebagai efek samping. Contohnya, beberapa jenis antidepresan dapat mengganggu tidur dan meningkatkan risiko gangguan tidur ini.

Faktor Risiko Sleep Paralysis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelumpuhan tidur, di antaranya yaitu.

Riwayat Keluarga

Jika Anda memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kelumpuhan tidur, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya juga. Contohnya, jika ibu Anda pernah mengalami kelumpuhan tidur ini, Anda berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengalaminya.

Gangguan Mental

Orang dengan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan lebih berisiko mengalami sleep paralysis. Contohnya, orang dengan depresi sering mengalami kesulitan tidur dan lebih mungkin mengalami kelumpuhan tidur.

Shift Kerja yang Tidak Teratur

Orang yang bekerja dengan shift yang tidak teratur, seperti pekerja malam, lebih berisiko mengalami gangguan tidur ini. Contohnya, perawat yang bekerja di malam hari lebih berisiko mengalami kelumpuhan tidur daripada perawat yang bekerja di siang hari.

Baca Juga:

  1. Menjaga Kesehatan Mental dengan Puasa Sosial Media : Ketahui Berbagai Manfaatnya
  2. Bahan-bahan Alami untuk Skincare yang dapat ditemukan dari Dapur
  3. Manfaat Bangun Pagi bagi Kesehatan Fisik & Mental : Healthy lifestyle

Cara Mengatasi Sleep Paralysis

Meskipun tidak berbahaya secara fisik, sleep paralysis dapat mengganggu dan membuat stres. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gangguan tidur ini.

Meningkatkan Kebiasaan Tidur

Tidurlah 7-8 jam setiap malam. Ciptakan jadwal tidur yang konsisten dan patuhi setiap hari, termasuk di akhir pekan. Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur. Buatlah kamar tidur yang nyaman, dengan suhu yang sejuk, pencahayaan redup, dan kasur yang nyaman. Lakukan rutinitas relaksasi sebelum tidur, seperti membaca buku, mandi air hangat, atau meditasi.

Teknik Relaksasi

Latihan pernapasan dalam, seperti teknik pernapasan perut (diaphragmatic breathing) dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran sebelum tidur. Meditasi mindfulness dapat membantu Anda untuk lebih aware terhadap sensasi tubuh dan pikiran, sehingga lebih mudah untuk mengendalikan rasa takut saat mengalami gangguan tidur ini.

Konsultasi dengan Dokter

Jika kelumpuhan tidur sering terjadi dan mengganggu kehidupan Anda, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu Anda untuk Menentukan penyebab gangguan tidur ini. Memberikan pengobatan yang tepat, seperti obat-obatan untuk membantu tidur atau mengatasi kecemasan.

Baca Juga:

  1. Rekomendasi Makanan untuk Mencegah Jerawat yang Paling Ampuh
  2. Manfaat Minum Air Kelapa Muda untuk Berbuka : Hilangkan Dehidrasi dalam Tubuh
  3. Inilah Makanan Kaya Antioksidan yang Bisa Mencegah Penuaan Dini

Mitos dan Fakta Seputar Sleep Paralysis

Banyak mitos yang beredar seputar gangguan tidur ini, yang seringkali membuat orang semakin takut dan panik. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar gangguan tidur ini.

Mitos

Sleep paralysis adalah akibat dari gangguan jin atau hantu. Kelumpuhan tidur adalah tanda penyakit yang serius. Orang yang mengalami gangguan tidur ini adalah orang yang lemah mental.

Fakta

Sleep paralysis adalah kondisi medis yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Gangguan tidur ini tidak berbahaya secara fisik. Gangguan tidur ini dapat terjadi pada siapa saja, bahkan orang yang sehat.