Pelajari Bunga Langka di Indonesia yang Dilindungi & Karakteristik nya

Pelajari Bunga Langka di Indonesia yang Dilindungi & Karakteristik nya

Mempelajari bunga langka di Indonesia yang dilindungi menjadi hal yang penting.

Bunga memiliki jenis dan bentuk yang beraneka ragam dengan karakteristiknya masing-masing. Terdapat beberapa bunga langka di Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah. Kelangkaan bunga ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi lingkungan, waktu reproduksi yang lama, dan penggundulan. Nama-nama bunga langka di Indonesia seperti Rafflesia Arnoldi, Bunga Bangkai, dan Anggrek Bulan. Penting untuk mempelajari bunga langka di Indonesia beserta karakteristiknya sehingga dapat berkontribusi pada upaya pelestarian dengan pemerintah.

3 Bunga Langka di Indonesia 

Setidaknya perlu untuk mengetahui 3 bunga langka di Indonesia. Ketiga bunga tersebut memiliki karakteristik dan habitatnya masing-masing. Kondisi bunga langka di Indonesia ini sangat mengkhawatirkan karena belum terlihat adanya upaya serius dari pemerintah.

Rafflesia Arnoldii

Bunga langka di Indonesia yang pertama adalah Rafflesia Arnoldii. Rafflesia Arnoldii ditemukan pada tahun 1818 di hutan Tropis Sumatra oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stanford Rafless. Rafflesia Arnoldii mendapatkan julukan “puspa langka nasional Indonesia” karena termasuk jenis flora unik di Indonesia. Salah satu jenis tanaman yang unik karena tanaman ini hanya berupa kuncup atau bunga mekar, tanpa batang, daun, dan akar. Oleh karena itu, Rafflesia Arnoldii hanya terlihat bunganya saja dan berkembang dalam waktu tertentu. 

Untuk dapat bertahan hidup, Bunga Rafflesia menyedot sari makanan pada tumbuhan inang dengan haustorium. Tumbuhan inang ini berasal dari marga Tetrastigma yang mengandung banyak air. Bunga Rafflesia Arnoldii memiliki lima kelopak besar berwarna oranye dan berbintik-bintik. Saat mekar, bunga ini dapat memiliki diameter hingga 110 cm, tinggi mencapai 50 cm, dan berat hingga 11 kg. Memiliki ukuran yang raksasa dan penyebarannya ada di sepanjang punggung Bukit Barisan dari Aceh sampai Lampung. Pusat ekologi Rafflesia Arnoldii ini berada di Bengkulu.

Sama seperti bunga pada umumnya, Rafflesia memiliki organ reproduksi yaitu benang sari dan putik. Selain itu, terdapat pula bagian berbentuk seperti gentong yang berada di bagian tengah dasar bunga. Bunga ini memiliki bau yang menyengat dan menarik serangga untuk membantu penyerbukan. Pada sela-sela batang terdapat kuncup-kuncup bunga yang tumbuh selama 9 bulan. Namun, masa mekarnya hanya 5-7 hari dan selanjutnya akan layu hingga mati. 

Amorphophallus Titanum (Bunga Bangkai)

Berikutnya adalah Amorphophallus titanum atau Bunga Bangkai yang memiliki bau semerbak. Bunga bangkai mengeluarkan bau busuk yang semerbak untuk menarik serangga. Serangga akan membantu penyerbukan bunga bangkai. Meskipun berbau busuk, bunga bangkai tetap menarik perhatian. Seperti Rafflesia Arnoldii, bunga ini juga memiliki ukuran yang besar bahkan sering disebut dengan bunga terbesar di dunia. Tingginya dapat mencapai 3 meter dan beratnya hingga 75 kilogram. Pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari pada 1878 di hutan hujan Sumatera. 

Bunga bangkai tumbuh dan berkembang di alam liar dengan kondisi lingkungan yang khas. Namun, proses pertumbuhannya hanya terjadi sekali dalam beberapa tahun. Hal ini yang menjadikan bunga bangkai menjadi langka. Untuk itu, pelestarian Bunga Bangkai 

Phalaenopsis Amabilis (Anggrek Bulan)

Anggrek Bulan merupakan salah satu jenis anggrek langka yang indah. Berasal dari wilayah Asia Tenggara, Anggrek Bulan terdapat di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Pada tahun 1825, Dr. C. L. Blume menemukan Anggrek Bulan di Indonesia. Penamaan Anggrek Bulan dengan Phalaenopsis Amabilis yang berarti bahwa Anggrek Bulan menjadi anggrek yang menakjubkan. Anggrek bulan menjadi tanaman hias yang menarik minat pecinta tanaman. Anggrek bulan memiliki bunga yang besar, berwarna krem, merah muda, dan ungu. Berbeda dengan Bunga Bangkai, Anggrek Bulan mengeluarkan bau yang harum dengan aroma yang menyegarkan sehingga memiliki peminatnya tersendiri.  Anggrek bulan tumbuh dengan menempel pada pohon lain pada tempat yang lembab dan teduh. 

Bunga Langka di Indonesia dengan Upaya Pelestarian dan Keterlibatan Masyarakat

Pelestarian bunga langka di Indonesia dapat dilakukan oleh pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Peran pemerintah dalam hal ini terkait dengan pengeluaran peraturan berupa Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya guna melindungi spesies langka dan habitatnya. Selain itu, pemerintah juga menetapkan tempat konservasi bagi bunga langka di Indonesia seperti taman nasional, hutan raya dan cagar alam. 

Organisasi non-pemerintah dapat mengambil peran dengan melakukan berbagai penelitian ilmiah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan tantangan dalam melestarikan bunga langka ini. Lembaga Swadaya Masyarakat juga dapat melakukan penyuluhan ke berbagai sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian bunga langka di Indonesia.

Masyarakat juga dapat mendukung program yang dijalankan pemerintah dan organisasi non-pemerintah dengan menjadi volunteer. Ketika berkunjung ke tempat konservasi, masyarakat harus turut menjaga bunga langka di Indonesia dengan menjaga jarak aman saat melihat bunga tersebut.